Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dalam kesempatan yang lumayan berbahagia ini kembali saya mencoba untuk memposting
hasil dari rangkuman saya atas materi yang telah diberikan oleh bapak Dosen. Berikut
uraian lengkap tentang materi Manajemen Sumber Daya Data yang diambil dari
berbagai sumber.
A.
Dasar-dasar
Konsep Data
Data dapat secara logis diatur dalam
karakter, field, catatan, file, dan database, seperti
tulisan dapat diatur dalam huruf, kata, kalimat, paragraf dan dokumen.
Contoh-contoh dari berbagai elemen logis data ini diperlihatkan dalam gambar
berikut:
1.
Karakter
Elemen logis data yang paling dasar
adalah karakter, yang terdiri dari sebuah huruf, angka, atau simbol lainnya.
Sebuah karakter adalah elemen yang paling dasar dari data yang dapat diamati
serta dimanipulasi.
2.
Field
Tingkat selanjutnya yang lebih tinggi
dari data adalah field, atau bagian data. Sebuah field terdiri dari sekelompok
karakter yang saling berhubungan. Contohnya, karakter huruf dalam nama
seseorang dapat membentuk field nama, (atau biasanya, field nama
akhir, nama depan, dan singkatan nama tengah) dan pengelompokan angka dalam
jumlah penjualan yang akan membentuk field jumlah penjualan. Secara
khusus, field data mewakili sebuah atribut (sebuah karateristik atau
kualitas) dari beberapa entitas (objek, orang, tempat, atau kegiatan).
Contohnya, gaji seorang karyawan adalah atribut yang biasanya digunakan field
data untuk mendeskripsikan sebuah entitas karyawan tersebut.
Beberapa
entitas dan hubungan dalam database yang disederhanakan dengan contoh
perusahaan listrik. Perhatikan bahwa beberapa aplikasi bisnis yang mengakses
data dalam database.
3.
Catatan (record)
Field-field dari
data yang saling berhubungan dikelompokkan untuk membentuk catatan (record).
Jadi, sebuah catatan mewakili kumpulan atribut yang mendeskripsikan sebuah
entitas. Contohnya adalah catatan penggajian untuk seseorang, yang terdiri dari
field data yang menjelaskan berbagai atribut seperti nama orang, nomor jaminan
keamanan, dan tarif upah. Catatan dengan panjang tetap (fixed-length) berisi
jumlah tetap panjang field data. Catatan dengan panjang bervariasi (variable-length)
berisi beraneka ragam field dan panjang field.
4.
File
Sekelompok catatan yang saling
berhubungan disebut sebagai file data, atau tabel. Jadi, file karyawan
akan berisi berbagai catatan (record) dari berbagai karyawan dari suatu
perusahaan. File sering kali diklasifikasikan sesuai dengan aplikasi yang
terutama menggunakannya, seperti file penggajian atau file persediaan,
atau jenis data yang ada di dalamnya, seperti file dokumen atau file
gambar grafis. File juga diklasifikasikan berdasarkan permanen tidaknya,
contohnya, file induk (master file) penggajian vs file transaksi penggajian
mingguan. Oleh sebab itu, file transaksi akan berisi catatan dari semua
transaksi selama suatu periode dan dapat digunakan secara periodik untuk
memperbarui catatan permanen yang berada dalam file induk. File historis
(history file) adalah file lama transaksi atau file induk, yang
dipertahankan untuk tujuan cadangan atau untuk penympanan historikal jangka
panjang, yaitu penyimpanan arsip.
5.
Database
Database adalah kumpulan terintegrasi
dari elemen data yang secara logika saling berhubungan. Database mengonsolidasi
berbagai catatan yang dahulu disimpan dalam file-file terpisah ke dalam satu
gabungan umum elemen data yang menyediakan data untuk banyak aplikasi. Data
yang disimpan dalam database independen dari program aplikasi yang
menggunakannya dan dari jenis peralatan penyimpanan tempat mereka disimpan.
B. Struktur database
1.
Struktur
Hierarkis
Software DBMS
awal menggunakan struktur hierarkis, yang membuat hubungan antarcatatan
membentuk hierarki atau struktur yang seperti pohon. Didalam model hierarkis
tradisional, semua catatan merupakan dependen dan diatur dalam struktur multi
tingkat, terdiri dari catatan akar (roof) dan sejumlah tingkat subordinat.
Jadi, semua hubungan antarcatatan adalah satu-ke-banyak, karena setiap elemen
data dihubungkan ke hanya satu elemen di atasnya. Elemen data atau catatan
tersebut yang berada pada tingkat tertinggi hierarki (elemen data departemen
dalam ilustrasi ini) disebut sebagai elemen akar. Elemen data apa pun dapat
diakses dengan menggerakkan maju ke arah bawah dari akar dan sepanjang cabang
dari pohon tersebut, hingga catatan yang diinginkan (contohnya elemen data karyawan)
ditemukan.
Contoh dari
tiga sturuktur dasar database. Mereka mewakili tiga cara dasar untuk
mengembangkan dan menyajikan hubungan antarelemen data dalam sebuah database
seperti dalam gambar berikut.
2. Struktur Jaringan
Struktur
jaringan dapat mewakili hubungan logis yang lebih rumit, dan masih digunakan
oleh beberapa software mainframe DBMS. Struktur ini memungkinkan hubungan
banyak-ke-banyak antarcatatan; dengan kata lain, model jaringan dapat mengakses
elemen data dengan mengikuti salah satu dari beberapa jalur, karena elemen data
atau catatan apa pun dapat dihubungkan ke banyak elemen data lainnya.
Contohnya, dalam gambar tersebut di atas, catatan departemen dapat dihubungkan
ke lebih dari satu catatan tentang karyawan, dan catatan tentang karyawan dapat
dihubungkan ke lebih dari satu catatan projek. Jadi, kita dapat mengetahui
semua catatan karyawan untuk departemen tertentu, atau semua catatan proyek
yang berhubungan dengan karyawan tertentu.
3. Struktur Relasional
Model
relasional adalah model yang paling banyak digunakan dari ketiga struktur
database ini. Model ini digunakan oleh kebanyakan software DBMS mikrokomputer,
dan juga sistem skala menengah dan mainframe. Di dalam model relasional, semua
elemen data dalam database dipandang disimpan dalam bentuk tabel-tabel
sederhana. Gambar berikut mengilustrasikan model database relasional dengan dua
tabel yang mewakili beberapa hubungan antara catatan departemen dengan
karyawan. Tabel-tabel lainnya, atau yang disebut hubungan (relation), untuk
database orgnisasi ini dapat mewakili hubungan elemen data antarproyek, divisi,
lini produk, dan lain-lain. Software DBMS berdasarkan pada model
hubungan tersebut dapat menghubungkan berbagai elemendata dari berbagai tabel
untuk memberikan informasi bagi para pemakai. Contohnya, software DBMS dapat
menarik dan menampilkan nama serta gaji karyawan dalam Gambar tersebut diatas,
dan nama dari departemen tempat karyawan bekerja dari tabel departemen, dengan
menggunakan field nomor departemen umum mereka (Deptno) untuk menghubungkan atau
menggabungkan kedua tabel ini. Perhatikan gambar berikut. Menggabungkan tabel
Karyawan dengan Departemen dalam database relasional memungkinkan Anda untuk
secara selektif mengakses data dalam kedua tabel pada saat yang bersamaan.
4. Struktur Multidimensional
Struktur
database multidimensional adalah variasi dari model relasional yang menggunakan
struktur multidimensional untuk mengatur data dan menyajikan hubungan
antardata. Anda dapat memvisualisasikan struktur multidimensional sebagai
kotak-kotak (cube) data dan kotak dalam kotak data. Setip sisi dari
kotak dianggap sebagai sebuah dimensi dari data tersebut. Gambar berikut adalah
contoh yang menunjukkan bahwa setiap dimensi dapat mewakili kategori yang
berbeda, seperti jenis produk, daerah, saluran penjualan, dan waktu. Setiap sel
dalam struktur multidimensional berisi data teragrerasi yang berhubungan dengan
berbagai elemen bersama dengan setiap dimensinya. Contohnya, sebuah sel dapat
berisi total penjualan untuk sebuah produk dalam suatu daerah untuk saluran
penjualan etrtentu dalam satu bulan. Manfaat utama dari database
multidimensional adalah mereka cara praktis dan mudah dipahami untuk
memvisualisasikan dan memanipualsi berbagai elemen data yang memiliki banyak
hubungan yang saling berkaitan. Jadi, database multidimensional telah menjadi
struktur database yang paling terkenal, yang mendukung aplikasi online
analytical processing (OLAP), yang diharapkan memberikan jawaban cepat
untuk permintaan rumit masalah bisnis.
Contoh
dari berbagai dimensi berbeda dalam database multidimensional
C. Struktur yang Berorientasi pada Objek
Model database
yang berorientasi pada objek dianggap merupakan salah satu dari
teknologi penting dari generasi baru aplikasi multimedia berbasis Web. Seperti
yang diilustrasika dalam gambar berikut, sebuah objek terdiri dari nilai data
yang menjelaskan berbagai atribut dari suatu entiats, ditambah dengan operasi
yang dapat dilakukan atas data tersebut. Kemampuan untuk melakukan pemangkasan
(encapsulation) ini memungkinkan model yang berorientasi pada objek
tersebut menangani dengan lebih baik jenis-jenis data yang lebih rumit (grafik,
gambar, suara, teks) daripada struktur database lainnya.
Model yang
berorientasi pada objek ini juga mendukung pewarisan (inheritance); maksudnya,
objek-objek baru dapat secara otomatis dibuat dengan mereplikasi beberapa atau
semua karateristik dari satu atau lebih objek asal (parent). Jadi, dalam
Gambar berikut, objek rekening giro dan tabungan dapat mewariskan berbagai
atribut dan operasi yang umunya ada dalam objek asal rekening bank.Kemampuan
semacam itu telah membuat object-oriented database management system (OODBMS)
terkenal dalam computer-aided design (CAD) dan dalam makin banyak
aplikasi. Contohnya, teknologi objek memungkinkan para pendesain untuk
mengembangkan desain produk, menyimpannya sebagai objek dalam database yang
berorientasi pada objek, dan mereplikasinya serta mengubahnya untuk membuat
desain produk baru. Selain itu, aplikasi multimedia berbasis Web untuk Internet
dan intranet serta ekstranet perusahaan telah menjadi area aplikasi utama untuk
teknologi objek.
Para pendukung
teknologi objek berargumentasi bahwa DBMS yang berorientasi pada objek dapat
menangani berbagai janis data yang rumit seperti dokumen dan gambar grafik,
klip video, segmen audio, dan rangkaian lainnya dari halaman Web dengan jauh
lebih efisien daripada sistem manajemen database relasional. Akan tetapi, para
penjual besar DBMS relasional telah mengatasinya dengan menambahkan modul yang
berorientasi pada objek ke software relasional mereka. Contoh-ontohnya meliputi
perpanjangan objek multimedia untuk DB2 dari IBM dan “cartridge” berorientasi
pada objek dari Oracle untuk Orale 9i.
D. Evaluasi Struktur Database
Struktur data
hierarkis adalah midel natural untuk berbagai database yang digunakan
untuk pemrosesan transaksi yang jenisnya rutin dan terstruktur, yang merupakan
karateristik daribanyak operasi bisnis. Data untuk operasi-operasi ini dapat
dengan mudah diwakili oleh sekelompok catatan dalam hubungan yang hierarkis.
Akan tetapi, terdapat banyak kasus yang membutuhkan informasi mengenai berbagai
catatan tetapi tidak memiliki hubungan hierarkis. Contohnya, sudah nyata bahwa,
dalam beberapa organisasi, para karyawan dalam lebih dari satu departemen dapat
bekerja untuk lebih dari satu proyek (lihat gambar sebelumnya). Struktur data
jaringan dapat dengan mudah menangani hubungan banyak banyak-ke-banyak ini.
Oleh karenanya struktur itu menjadi lebih fleksibel daripada struktur hierarkis
dalam mendukung database untuk berbagai jenis operasi bisnis. Akan tetapi,
seperti juga struktur hierarkis, oleh karena hubungan harus ditentukan terlebih
dahulu, model jaringan tidak dapat dengan mudah menangani permintaan khusus
atas informasi.
Di pihak lain,
database relasional memungkinkan pemakai akhir untuk dengan mudah menarik
informasi sebagai respons dari permintaan khusus. Hal itu disebabkan karena
tidak semua hubungan antarelemen data dalam database yang dikelola secara
relasional harus ditentukan ketika database tersebut dibuat. Software DBMS
(seperti Oracle 9i, DB2, Access, dan Approach) membuat tabel-tabel hubungan
data baru dengan menggunakan berbagai bagian dari data yng berasal dari
beebrapa tabel. Hasilnya, database relasional lebih mudah digunakan untuk bekerja
dan lebih mudah dipelihara oleh para pemrogram daripada model hierarkis maupun
jaringan.
Keterbatasan
utama dari model relasional adalah DBMS relasional tidak dapat memproses jumlah
besar transaksi bisnis secepat dan seektif informasi yang dikelola dengan model
hierarkis serta jaringan, atau untuk aplikasi rumit bervolume besar, seperi
yang dilakukan oleh model yang berorientasi pada objek. Kesenjangan kinerja ini
telah dipersempit dengan adanya pengembangan software DBMS relasional canggih
dengan perpanjangan yang berorientasi pada objek. Penggunaan software manajemen
database yang ebrdasarkan pada model yang ebrorientasi pada objek dan
multidimensional tumbuh dengan stabil, karena teknologi-teknologi ini menerapkan
peran OLAP dan aplikasi berbasis Web yang lebih besar.
E. Pengembangan database
Software
manajemen database seperti Microsoft Access atau Lotus Approach memungkinkan
para pemakai akhir untuk dengan mudah mengembangkan database yang mereka
inginkan. Akan tetapi, banyak organisasi biasanya menempatkan pengendalian dari
pengembangan database keseluruhan perusahaan di tangan database
administrator (DBA) dan ahli database lainnya. Hal ini meningkatkan
integritas dan keamanan dari database organisasi. Para pengembang database
menggunakan database definition language (DDL) dalam DBMS seperti Oracle
9i atau DB2 dari IBM, untuk mengembangkan serta untuk mengubah spesifikasi
database ini jika diperlukan. Informasi semacam itu dikatalogkan dan disimpan
dalam sebuah database definisi serta spesifikasi datam yang disebut sebagai
kamus data (data dictionary), atau tempat penyimpanan metadata (metadata
respository), yang dikelola oleh software manajemen database dan dipelihara
oleh DBA.
Kamus data
adalah katalog atau direktori manajemen database yang berisi metadata, yaitu
data mengenai data. Kamus data bergantung pada komponen software DBMS untuk
mengelola database definisi data, yaitu, metadata mengenai struktur, elemen
data, dan karateristik lainnya dari database organisasi. Contohnya, kamus data
berisi nama dan deskripsi dari semua jenis catatan data dan hubungan merek satu
sama lain, serta informasi yang menggambarkan secara umum persyaratan untuk
akses dan penggunaan program apliaksi para pemakai akhir, serta pemeliharaan
dan keamanan database.
Kamus
data dapat diminta oleh DBA untuk melaporkan
status dari aspek apa pun metadata perusahaan. DBA kemudian dapat
membuat perubahan pada definisi dari elemen data yang dipilih. Bebrapa kamus
data aktif (vs pasif) secara otomatis mendorong aplikasi menggunakan DBMS untuk
mengakses database organisasi. Contohnya, sebuah kamus data aktif tidak akan
mengizinkan program entri data untuk menggunakan definisi standar atas catatan
pelanggan, atau memungkinkan seorang karyawan untuk memasukkan nama seseorang
karyawan yang melebihi ukuran elemen data yang telah ditetapkan.
Mengembangkan
database besar dari jenis data yang kompleks dapat merupakan tugas yang rumit.
DBA dan analis desain database bekerja bersama dengan para pemakai akhir dan
analis sistem untuk membuat model proses bisnis dan data yang mereka butuhkan.
Kemudian, mereka menetapkan (1) definisi data apa yang harus dimasukkan dalam
database, dan (2) struktur atau hubungan apa yang harus ada di antara berbagai
elemen data.
Pengembangan
database melibatkan aktivitas perencanaan data dan desain database. Model-model
data yang mendukung proses bisnis digunakan untuk mengembangkan database yang memenuhi
kebutuhan informasi para pemakainya.
F. Perencanaan Data dan Desain Database
Seperti yang
diilustrasikan pada gambar diatas, pengembangan database dapat dimulai dengan proses
perencanaan data dari atas ke bawah. DBA dan para desainer bekerja dengan
manajemen pemakai akhir dalam perusahaan untuk mengembangkan model perusahaan
yang mendefinisikan proses bisnis dasar dari perusahaan. Kemudian, mereka
menetapkan kebutuhan informasi daripara pemakai akhir dalam proses bisnis,
seperti proses pembelian/penerimaan yang dimiliki semua bisnis.
Selanjutnya,
para pemakai akhir harus mengidentifikasi elemen-elemen data utama yang
dibutuhkan untuk melakukan aktiviats bisnis tertentu mereka. Hal ini sering
kali melibatkan entity relationship diagram (ERD) yangmembuat model
berbagai hubungan antarbanyak entitas yang terlibat dalam proses
pembelian/penerimaan. Para pemakai akhir dan pendesain database dapat menggunakan
manajemen database atau software pemodelan bisnis untuk membantu mereka
mengembangkan model ERD untuk proses pembelian/penerimaan. Hal ini akan
membantu untuk mengidentifikasi data pemasok dan produk apa yang dibutuhkan
untuk mengotomatisasi proses pembelian/penerimaan serta bisnis lainnya dengan
menggunakan software manajemen sumber daya perusahaan (enterprise resource
planning----ERP) atau rantai pasokan manajemen (supply chain management---SCM).
Tampilan
pemakai semacam itu adalah bagian utama dalam proses pemodelan data dengan
hubungan antarelemen data diidentifikasi. Setiap model data mendefinisikan
hubungan logis antarelemen data, yang dibutuhkan untuk mendukung proses bisnis
dasar. Contohnya, dapatkan seorang pemasok memberikan lebih dari jenis produk
pada kita? Dapatkan seorang karyawan memiliki beberapa tingkat pembayaran atau
ditugaskan ke beberapa kelompok kerja proyek?
Menjawab
pertanyaan semacam itu akan mengidentifikasi hubungan data yang harus disajikan
dalam model data yang mendukung proses bisnis. Model-model data ini kemudian
bertindak sebagai kerangka kerja logis (disebut sebagai skema dan subskema)
yang akan mendasari desain fisik databasedan pengembangan program aplikasi
untuk mendukung proses bisnis organisasi. Sebuah skema adalah pandangan logis
keseluruhan antarelemen data dalam sebuah database, smentara subskema adalah
tampilan logis dari hubungan data yang dibutuhkan untuk mendukung program
apliaksi pemakai akhir tertentu, yang akan mengakses database tersebut.
G. Jenis-jenis Database
Perkembangan
berkelanjutan dalam teknologi informasi dan aplikasi bisnisnya telah
menghasilkan evolusi dari beberapa jenis database utama. Gambar berikut mengilustrasikan
beberapa kategori konseptual utama dari database yang dapat ditemukan dalam banyak
organisasi. Mari kita lihat sejenak beberapa jenis database.
1. Database Operasional
Database
operasional menyimpan data terinci yang dibutuhkan
untuk mendukung proses bisnisdan operasi dari suatu perusahaan. Database
operasional juga disebut sebagai subject area database (SADB), database
transaksi (transaction database), dan database produksi (production
database). Contoh-contohnya adalah database pelanggan, database
sumber daya manusia, database persediaan, dan database-database lainnya yang
berisi data yang dihasilkan melalui operasi bisnis. Contohnya, database sumber
daya manusia seperti yang diperlihatkan dalam Gambar berikut akan meliputi data
yang mengidentifikasikan setiap karyawan dan jam kerja mereka, kompensasi,
tunjangan, penilaian kinerja, pelatihan dan status perkembangan, serta data
lainnya yang terkait dengan sumber daya manusia. Gambar berikut
mengilustrasikan beberapa dari database operasional umum yang dapat
dibuat dan dikelola untuk usaha kecil dengan menggunakan software manajemen
Microsoft Access.
2. Database Terdistribusi
Banyak
organisasi mereplikasi dan mendistribusikan berbagai kopi atau bagian dari
database ke server jaringan dalam berbagai situs. Database terdistribusi (distributed
database) ini dapat bertempat dalam server jaringan di World Wide Web, di
intranet dan ekstranet perusahaan, atau di jaringan perusahaan lain. Database terdistribusi
dapat berupa kopi dari database operasional atau analitis, database hipermedia
atau diskusi, atau jenis database lainnya. Replikasi dan distribusi dari database
dilakukan untuk meningkatkan kinerja database pada situs Web pemakai akhir.
Memastikan bahwa data dalam database terdistribusi sebuah organisasi secara konsisten
dan bersama-sama diperbarui, adalah tantangan utama dari manajemen database
terdistribusi.
3. Database Eksternal
Akses ke
informasi yang kaya dari database eksternal tersedia secara gratis dari
berbagai layanan komersial online, dan dengan atau tanpa biaya dari
banyak sumber di World Wide Web. Data tersedia dalam bentuk statistik mengenai
aktivitas ekonomi dan demografis dari bank statistik. Atau, Anda dapat melihat
atau melakukan download berbagi abstraksi atau kopi lengkap dari ratusan
surat kabar, majalah, newsletter, makalah penelitian, dan bahan lain yang
dipublikasikan serta jurnal dari database bibliorafis dan teks penuh. Komponen-komponen
sistem informasi berbasis Web yang meliputi penjelajah Web (Web browser), server,
dan database
4. Database Hipermedia
Perumbuhan yang
cepat dari situs Web di Internet dan intranet serta ekstranet perusahaan, telah
secara dramatis meningkatkan penggunaan database dokumen hypertext dan
hipermedia. Sebuah situs Web menyimpan informasi semacam ini dalam database
hipermedia yang terdiri dari berbagai halaman hyperlink dari multimedia
(teks, grafik, dan gambar fotografi,klip video, segmen audio, dan lainlain). Gambar
tersebut di atas menunjukkan cara bagaimana Anda dapat menggunakan penjelajah
Web pada PC klien Anda untuk berhubungan dengan server jaringan Web. Server ini
menjalankan software server Web untuk mengakses dan mentransfer halaman-halaman
Web yang Anda minta. Situs Web yang diilustrasikan dalam gambar tersebut
menggunakan database hipermedia yang terdiri dari isi halaman Web yang
dideskripsikan melalui kode HTML (Hypertext Markup Language) atau
etiket, file gambar, file video dan audio XML (Extended Markup Language).
Software bertindak sebagai sistem manajemen database untuk mengelola pemindahan
berbagai file hipermedia untuk dilakukan download oleh plug-ins multimedia
dalam penjelajah Web Anda.
H. Gudang Data dan Penambangan
Data
Gudang
data menyimpan ebrbagai data yang telah diekstraksi dari berbagai database
operasional, eksternal, dan database lainnya dari sebuah organisasi. Itu adalah
sumber pusat dari data yang telah dibersihkan, diubah, dan dikatalogkan agar
mereka dapat dipakai oleh para manajer dan praktisi bisnis lainnya untuk penambangan
data, pemrosesan analitis online. Dan analisis bisnis bentuk lainnya, riset
pasar, dan untuk pendukung keputusan. Gudang data dapat dibagi kembali menjadi data
mart, yang berisi rangkaian kecil data dari gudang data yang
berfokus pada aspek-aspek tertentu dari suatu perusahaan, seperti departemen
atau sebuah proses bisnis.
Gambar
berikut mengilustrasikan berbagai komponen sistem gudang data yang lengkap.
Perhatikan bagaimana data dari berbagai database operasional dan eksternal
dikumpulkan, dibersihkan, dan diubah menjadi data yang dapat digunakan dengan
lebih baik untuk analisis. Proses perolehan ini dapat meliputi berbagai
aktivitas, seperti konsolidasi data dari beberapasumber, penyaringan data yang
tidak diinginkan, perbaikan data yang salah, mengubah data menjadi elemen data
yang baru, serta menggabungkan data menjadi rangkaian kecil data yang baru. Data
ini kemudian akan disimpan dalam gudang data perusahaan, yang kemudian dapat
dipindahkan ke dalam data mart atau ke gudang data analitis (analytical
data store) yang menyimpan data dalam bentuk yang lebih berguna untuk beberapa
jenis analisis. Metadata (data yang mendefinisikan data dalam gudang data) disimpan
dalam tempat penyimpanan metadata dan dikatalogkan berdasarkan direktori
metadata. Terakhir, berbagai alat software analitis dapat diberikan
untuk permintaan, pelaporan, penambangan, dan penganalisisan data untuk dikirim
melalui sistem Web Internet serta intranet ke para pemakai akhir dalam bidang bisnis.
Gudang data dan rangkaian data
mart-nya menyimpan data yang telah diekstraksi dari ebrbagai database
operasional untuk berbagai aplikasi analisi bisnis, riset pasar, pendukung
keputusan, dan penambangan data.
I.
Penambangan Data
Penambangan
data (data mining) adalah penggunaan utama dari database dalam
gudang data. Dalam penambangan data, data di suatu gudang data dianalisis untuk
mengungkapkan pola dan tren tersembunyi dalam aktivitas bisnis yang telah lewat.
Hal ini dapat digunakan untuk membantu para manajer membuat keputusan mengenai
berbagai perubahan strategis dalam operasi bisnis untuk mendapatkan keunggulan
kompetitif dalam pasar.
Penambangan
data dapat menemukan hubungan, pola dan tren baru dalam data bisnis yang
berjumlah besar (sering kali ukurannya mencapai beberapa Terabyte data), yang
disimpan dalam gudang data. Software penambangan data menggunakan algoritma
pengenalan pola yang canggih, serta berbagai teknik matematis dan statistis, untuk
menyelidiki gunungan data agar dapat mengekstraksi infomasi bisnis strategis
yang sebelumnya belum diketahui. Contohnya, banyak perusahaan menggunakan
penambangan data untuk:
-
Melakukan
“analisis berbasis pasar” agar dapat mengidentifikasi berbagai paket produk.
-
Menemukan
akar dari masalah kualitasatau produksi.
-
Mencegah
penurunan pelanggan dan untuk mendapat pelanggan baru.
-
Penjualan
lintas pelanggan yang telah ada.
-
Mendapat
gambaran mengenai pelanggan dengan lebih akurat
J.
Pendekatan
Manajemen Database
Pendekatan
pemrosesan file digantikan oleh pendekatan manajemen database sebagai dasar
dari metode modern dari pengelolaan data organisasi. Pendekatan manajemen data
mengonsolidasi catatan data yang sebelumnya berada dalam file-file terpisah menjadi
database yang dapat diakses oleh banyak program aplikasi yang berbeda. Selain
itu, database managemnet system (DMBS) berfungsi sebagai interface software
antara pemakai dan database. Hal ini membantu para pemakai untuk dengan mudah
mengakses data dalam database untuk mengendalikan bagaimana database dibuat,
diteliti, dan dipelihara untuk memberi informasi yang dibutuhkan oleh para
pemakai akhir.
Contohnya,
catatan pelanggan dan data umum lainnya yang dibutuhkan untuk beberapa aplikasi
berbeda dalam kegiatan perbankan, seperti pemrosesan cek, sistem teller otomatis,
kartu kredit bank, rekening tabungan, dan cicilan pinjaman. Data-data ini dapat
dikonsolidasikan ke dalam database pelanggan umum, daripada disimpan dalam
file-file terpisah untuk setiap aplikasi tersebut.
K. Database Management Software
Database
management system (DBMS) adalah software utama dalam
pendekatan manajemen database, karena software tersebut mengendalikan pembuatan,
pemeliharaan, dan penggunaan database organisasi dan pemakai akhir. Seperti yang
kita lihat dalam gambar berikut paket manajemen database mikrokomputer seperti
Microsoft Access, Lotus Approach, atau Corel paradox, memungkinkan Anda untuk
mempersiapkan dan mengelola database pada PC, server jaringan, atau World Wide
Web. Di dalam sistem mainframe dan computer server, sistem manajemen database
adalah paket software sistem yang penting untuk mengendalikan pengembangan,
penggunaan, dan pemeliharaan database dari komputer pemakai dalam organisasi.
Contoh darimainframe dan versi server terkenal untuk software DBMS adalah DB2
Universal Database dari IBM, Oracle 9i dari Oracle Corporation, dan MySql,
sebuah DBMS sumber terbuka yang terkenal.
Tiga fungsi
dasar dari sistem manajemen database adalah (1) untuk membuat database baru dan
aplikasi database, (2) memelihara kualitas data dalam database organisasi, dan
(3) menggunakan database organisasi untuk memberikan informasi yang dibutuhkan
oleh para pemakai akhir.
Pengembangan
database melibatkan penetapan dan pengaturan isi, hubungan, dan struktur dari
data yang dibutuhkan untuk membangun database. Pengembangan aplikasi database
melibatkan penggunaan DBMS untuk mengembangkan prototipe dari fitur query, formulir,
laporan, dan halaman Web untuk aplikasi bisnis yang diusulkan. Pemeliharaan
database melibatkan penggunaan sistem pemrosesan transaksi dan alat lainnya
untuk menambahkan, menghapus, memperbarui, dan memperbaiki data dalam database.
Penggunaan utama dari database oleh pemakai akhir melibatkan penggunaan
kemampuan penyelidikan database oleh pemakai akhir melibatkan penggunaan
kemampuan penyelidikan database dari DBMS untuk mengakses data dalam sebuah
database agar secara selektif menarik dan menampilkan informasi serta
menghasilkan laporan, formulir dan dokumen lainnya.
Komponen dan fungsi DBMS yang umum
diringkas dalam gambar berikut:
Tiga penggunaan utama dari software DBMS
adalah untuk membuat, memelihara, dan menggunakan database organisasi.
L. Penyelidikan Database
Kemampuan
penyelidikan database adalah manfaat utama dari pendekatan manajemen database.
Para pemakai akhir dapat menggunakan DbMS untuk menanyakan informasi dari
database dengan menggunakan fitur permintaan (query) atau pembuat
laporan (report generator). Mereka dapat menerima respons cepat dalam
bentuk tampilan video atau laporan tercetak. Tidak dibutuhkan pemrograman yang
sulit. Fitur bahasa permintaan memungkinkan Anda untuk dengan mudah mendapatkan
respons segera atas permintaan khusus: anda hanya perlu mengetik beberapa
permintaan singkat. Fitur pembuat laporan memungkinkan Anda untuk dengan cepat
menentukan format laporan untuk informasi yang ingin Anda tampilkan sebagai
laporan. Gambar berikut mengilustrasikan penggunaan pembuat laporan dalam DBMS.
SQL Query, SQL,
atau Structured Query Language, adalah bahasa permintaan standar
internasional yang dapat ditemukan dalam banyak software DBMS. Bentuk dasar
dari query SQL adalah: SELECT…FROM…WHERE.
Setelah SELECT
Anda mendaftar field data yang Anda ingin tarik datanya. Setelah FROM, Anda
mendaftar file atau tabel tempat data harus ditarik. Setelah WHERE Anda
menetukan kondisi yang membatasi pencarian ke hanya catatan data yang Anda
inginkan. Gambar tersebut membandingkan SQL query dengan permintaan
dalam bahasa natural untuk informasi pesanan pelanggan.
Permintaan
Grafis dan natural. Banyak pemakai akhir (dan ahli SI) yang memiliki kesulitan
untuk dengan benar memfrasekan SQL dan permintaan bahasa untuk database yang
lainnya.Jadi, sebagian besar software manajemen database untuk pemakai akhir
menawarkan GUI (graphical user interface) dengan metode tunjuk dan klik,
yang lebih mudah untuk digunakan dan diterjemahkan oleh siftware ke dalam
perintah SQL. Software-software lainnya yang tersedia menggunakan
pernyataan permintaan dengan bahasa natural yang hampir sama dengan percakapan
berbahasa Inggris (atau bahasa lain) nampak dalam gambar berikut.
Membandingkan permintaan dalam
bahasa natural dengan SQL query
M. Pemeliharaan Database
Proses
pemeliharaan database dicapai dengan sistem pemrosesan transaksi dan aplikasi
pemakai akhir lainnya, dengan bantuan dari DBMS. Para pemakai akhir dan ahli
informasi juga dapat menggunakan berbagai utilitas yang diberikan oleh DBMS
untuk pemeliharaan database. Database suatu organisasi perlu diperbarui secara
terus-meenrus untuk mencerminkan transaksi bisnis yang baru (seperti penjualan
yang dilakukan, produk yang dihasilkan, atau persediaan yang dikirimkan) serta
berbagai kegiatan lainnya. Perubahan lain-lainnya juga harus dilakukan untuk
memperbarui dan memperbaiki data dalam database.
N. Pengembangan Aplikasi
Software
DBMS juga memainkan peranan penting dalam pengembangan
aplikasi. Para pemakai akhir, analis sistem, dan pengembang aplikasi
lainnya dapat menggunakan bahasa pemrograman internal 4GL serta alat
pengembangan software bawaan dalam banyak software DBMS untuk mengembangkan
program aplikasi khusus. Contohnya, Anda dapat menggunakan DBMS untuk dengan
mudah mengembangkan tampilan entri data, form, laporan, atau halaman Web dari
aplikasi bisnis yang mengakses database perusahaan untuk mencari serta
memperbarui data yang dibutuhkannya. DBMS juga membuat pekerjaan pengembang
software aplikasi menjadi lebih mudah, karena mereka tidak perlu mengembangkan
prosedur penanganan data terinci dengan menggunakan bahasa pemrograman
konvensional setiap kali mereka menulis sebuah program. Sebagai gantinya,
mereka dapat memasukkan berbagai fitur seperti berbagai pernyataan data
menipulation language (DML) dalam software mereka yang membutuhkan DBMS untuk
melakukan aktivitas penanganan data yang dibutuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar