Sabtu, 27 April 2013

Manajemen Sumber Daya data

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dalam kesempatan yang lumayan berbahagia ini kembali saya mencoba untuk memposting hasil dari rangkuman saya atas materi yang telah diberikan oleh bapak Dosen. Berikut uraian lengkap tentang materi Manajemen Sumber Daya Data yang diambil dari berbagai sumber.
A.      Dasar-dasar Konsep Data
Data dapat secara logis diatur dalam karakter, field, catatan, file, dan database, seperti tulisan dapat diatur dalam huruf, kata, kalimat, paragraf dan dokumen. Contoh-contoh dari berbagai elemen logis data ini diperlihatkan dalam gambar berikut:
1.         Karakter
Elemen logis data yang paling dasar adalah karakter, yang terdiri dari sebuah huruf, angka, atau simbol lainnya. Sebuah karakter adalah elemen yang paling dasar dari data yang dapat diamati serta dimanipulasi.
2.         Field
Tingkat selanjutnya yang lebih tinggi dari data adalah field, atau bagian data. Sebuah field terdiri dari sekelompok karakter yang saling berhubungan. Contohnya, karakter huruf dalam nama seseorang dapat membentuk field nama, (atau biasanya, field nama akhir, nama depan, dan singkatan nama tengah) dan pengelompokan angka dalam jumlah penjualan yang akan membentuk field jumlah penjualan. Secara khusus, field data mewakili sebuah atribut (sebuah karateristik atau kualitas) dari beberapa entitas (objek, orang, tempat, atau kegiatan). Contohnya, gaji seorang karyawan adalah atribut yang biasanya digunakan field data untuk mendeskripsikan sebuah entitas karyawan tersebut.


Beberapa entitas dan hubungan dalam database yang disederhanakan dengan contoh perusahaan listrik. Perhatikan bahwa beberapa aplikasi bisnis yang mengakses data dalam database.


3.         Catatan (record)
Field-field dari data yang saling berhubungan dikelompokkan untuk membentuk catatan (record). Jadi, sebuah catatan mewakili kumpulan atribut yang mendeskripsikan sebuah entitas. Contohnya adalah catatan penggajian untuk seseorang, yang terdiri dari field data yang menjelaskan berbagai atribut seperti nama orang, nomor jaminan keamanan, dan tarif upah. Catatan dengan panjang tetap (fixed-length) berisi jumlah tetap panjang field data. Catatan dengan panjang bervariasi (variable-length) berisi beraneka ragam field dan panjang field.
4.         File
Sekelompok catatan yang saling berhubungan disebut sebagai file data, atau tabel. Jadi, file karyawan akan berisi berbagai catatan (record) dari berbagai karyawan dari suatu perusahaan. File sering kali diklasifikasikan sesuai dengan aplikasi yang terutama menggunakannya, seperti file penggajian atau file persediaan, atau jenis data yang ada di dalamnya, seperti file dokumen atau file gambar grafis. File juga diklasifikasikan berdasarkan permanen tidaknya, contohnya, file induk (master file) penggajian vs file transaksi penggajian mingguan. Oleh sebab itu, file transaksi akan berisi catatan dari semua transaksi selama suatu periode dan dapat digunakan secara periodik untuk memperbarui catatan permanen yang berada dalam file induk. File historis (history file) adalah file lama transaksi atau file induk, yang dipertahankan untuk tujuan cadangan atau untuk penympanan historikal jangka panjang, yaitu penyimpanan arsip.
5.         Database
Database adalah kumpulan terintegrasi dari elemen data yang secara logika saling berhubungan. Database mengonsolidasi berbagai catatan yang dahulu disimpan dalam file-file terpisah ke dalam satu gabungan umum elemen data yang menyediakan data untuk banyak aplikasi. Data yang disimpan dalam database independen dari program aplikasi yang menggunakannya dan dari jenis peralatan penyimpanan tempat mereka disimpan.

B.       Struktur database
1.         Struktur Hierarkis
Software DBMS awal menggunakan struktur hierarkis, yang membuat hubungan antarcatatan membentuk hierarki atau struktur yang seperti pohon. Didalam model hierarkis tradisional, semua catatan merupakan dependen dan diatur dalam struktur multi tingkat, terdiri dari catatan akar (roof) dan sejumlah tingkat subordinat. Jadi, semua hubungan antarcatatan adalah satu-ke-banyak, karena setiap elemen data dihubungkan ke hanya satu elemen di atasnya. Elemen data atau catatan tersebut yang berada pada tingkat tertinggi hierarki (elemen data departemen dalam ilustrasi ini) disebut sebagai elemen akar. Elemen data apa pun dapat diakses dengan menggerakkan maju ke arah bawah dari akar dan sepanjang cabang dari pohon tersebut, hingga catatan yang diinginkan (contohnya elemen data karyawan) ditemukan.
Contoh dari tiga sturuktur dasar database. Mereka mewakili tiga cara dasar untuk mengembangkan dan menyajikan hubungan antarelemen data dalam sebuah database seperti dalam gambar berikut.


2.    Struktur Jaringan
Struktur jaringan dapat mewakili hubungan logis yang lebih rumit, dan masih digunakan oleh beberapa software mainframe DBMS. Struktur ini memungkinkan hubungan banyak-ke-banyak antarcatatan; dengan kata lain, model jaringan dapat mengakses elemen data dengan mengikuti salah satu dari beberapa jalur, karena elemen data atau catatan apa pun dapat dihubungkan ke banyak elemen data lainnya. Contohnya, dalam gambar tersebut di atas, catatan departemen dapat dihubungkan ke lebih dari satu catatan tentang karyawan, dan catatan tentang karyawan dapat dihubungkan ke lebih dari satu catatan projek. Jadi, kita dapat mengetahui semua catatan karyawan untuk departemen tertentu, atau semua catatan proyek yang berhubungan dengan karyawan tertentu.


3.    Struktur Relasional
Model relasional adalah model yang paling banyak digunakan dari ketiga struktur database ini. Model ini digunakan oleh kebanyakan software DBMS mikrokomputer, dan juga sistem skala menengah dan mainframe. Di dalam model relasional, semua elemen data dalam database dipandang disimpan dalam bentuk tabel-tabel sederhana. Gambar berikut mengilustrasikan model database relasional dengan dua tabel yang mewakili beberapa hubungan antara catatan departemen dengan karyawan. Tabel-tabel lainnya, atau yang disebut hubungan (relation), untuk database orgnisasi ini dapat mewakili hubungan elemen data antarproyek, divisi, lini produk, dan lain-lain. Software DBMS berdasarkan pada model hubungan tersebut dapat menghubungkan berbagai elemendata dari berbagai tabel untuk memberikan informasi bagi para pemakai. Contohnya, software DBMS dapat menarik dan menampilkan nama serta gaji karyawan dalam Gambar tersebut diatas, dan nama dari departemen tempat karyawan bekerja dari tabel departemen, dengan menggunakan field nomor departemen umum mereka (Deptno) untuk menghubungkan atau menggabungkan kedua tabel ini. Perhatikan gambar berikut. Menggabungkan tabel Karyawan dengan Departemen dalam database relasional memungkinkan Anda untuk secara selektif mengakses data dalam kedua tabel pada saat yang bersamaan.


4.    Struktur Multidimensional
Struktur database multidimensional adalah variasi dari model relasional yang menggunakan struktur multidimensional untuk mengatur data dan menyajikan hubungan antardata. Anda dapat memvisualisasikan struktur multidimensional sebagai kotak-kotak (cube) data dan kotak dalam kotak data. Setip sisi dari kotak dianggap sebagai sebuah dimensi dari data tersebut. Gambar berikut adalah contoh yang menunjukkan bahwa setiap dimensi dapat mewakili kategori yang berbeda, seperti jenis produk, daerah, saluran penjualan, dan waktu. Setiap sel dalam struktur multidimensional berisi data teragrerasi yang berhubungan dengan berbagai elemen bersama dengan setiap dimensinya. Contohnya, sebuah sel dapat berisi total penjualan untuk sebuah produk dalam suatu daerah untuk saluran penjualan etrtentu dalam satu bulan. Manfaat utama dari database multidimensional adalah mereka cara praktis dan mudah dipahami untuk memvisualisasikan dan memanipualsi berbagai elemen data yang memiliki banyak hubungan yang saling berkaitan. Jadi, database multidimensional telah menjadi struktur database yang paling terkenal, yang mendukung aplikasi online analytical processing (OLAP), yang diharapkan memberikan jawaban cepat untuk permintaan rumit masalah bisnis.
 Contoh dari berbagai dimensi berbeda dalam database multidimensional





C.      Struktur yang Berorientasi pada Objek
Model database yang berorientasi pada objek dianggap merupakan salah satu dari teknologi penting dari generasi baru aplikasi multimedia berbasis Web. Seperti yang diilustrasika dalam gambar berikut, sebuah objek terdiri dari nilai data yang menjelaskan berbagai atribut dari suatu entiats, ditambah dengan operasi yang dapat dilakukan atas data tersebut. Kemampuan untuk melakukan pemangkasan (encapsulation) ini memungkinkan model yang berorientasi pada objek tersebut menangani dengan lebih baik jenis-jenis data yang lebih rumit (grafik, gambar, suara, teks) daripada struktur database lainnya.
Model yang berorientasi pada objek ini juga mendukung pewarisan (inheritance); maksudnya, objek-objek baru dapat secara otomatis dibuat dengan mereplikasi beberapa atau semua karateristik dari satu atau lebih objek asal (parent). Jadi, dalam Gambar berikut, objek rekening giro dan tabungan dapat mewariskan berbagai atribut dan operasi yang umunya ada dalam objek asal rekening bank.Kemampuan semacam itu telah membuat object-oriented database management system (OODBMS) terkenal dalam computer-aided design (CAD) dan dalam makin banyak aplikasi. Contohnya, teknologi objek memungkinkan para pendesain untuk mengembangkan desain produk, menyimpannya sebagai objek dalam database yang berorientasi pada objek, dan mereplikasinya serta mengubahnya untuk membuat desain produk baru. Selain itu, aplikasi multimedia berbasis Web untuk Internet dan intranet serta ekstranet perusahaan telah menjadi area aplikasi utama untuk teknologi objek.
Para pendukung teknologi objek berargumentasi bahwa DBMS yang berorientasi pada objek dapat menangani berbagai janis data yang rumit seperti dokumen dan gambar grafik, klip video, segmen audio, dan rangkaian lainnya dari halaman Web dengan jauh lebih efisien daripada sistem manajemen database relasional. Akan tetapi, para penjual besar DBMS relasional telah mengatasinya dengan menambahkan modul yang berorientasi pada objek ke software relasional mereka. Contoh-ontohnya meliputi perpanjangan objek multimedia untuk DB2 dari IBM dan “cartridge” berorientasi pada objek dari Oracle untuk Orale 9i.

D.      Evaluasi Struktur Database
Struktur data hierarkis adalah midel natural untuk berbagai database yang digunakan untuk pemrosesan transaksi yang jenisnya rutin dan terstruktur, yang merupakan karateristik daribanyak operasi bisnis. Data untuk operasi-operasi ini dapat dengan mudah diwakili oleh sekelompok catatan dalam hubungan yang hierarkis. Akan tetapi, terdapat banyak kasus yang membutuhkan informasi mengenai berbagai catatan tetapi tidak memiliki hubungan hierarkis. Contohnya, sudah nyata bahwa, dalam beberapa organisasi, para karyawan dalam lebih dari satu departemen dapat bekerja untuk lebih dari satu proyek (lihat gambar sebelumnya). Struktur data jaringan dapat dengan mudah menangani hubungan banyak banyak-ke-banyak ini. Oleh karenanya struktur itu menjadi lebih fleksibel daripada struktur hierarkis dalam mendukung database untuk berbagai jenis operasi bisnis. Akan tetapi, seperti juga struktur hierarkis, oleh karena hubungan harus ditentukan terlebih dahulu, model jaringan tidak dapat dengan mudah menangani permintaan khusus atas informasi.
Di pihak lain, database relasional memungkinkan pemakai akhir untuk dengan mudah menarik informasi sebagai respons dari permintaan khusus. Hal itu disebabkan karena tidak semua hubungan antarelemen data dalam database yang dikelola secara relasional harus ditentukan ketika database tersebut dibuat. Software DBMS (seperti Oracle 9i, DB2, Access, dan Approach) membuat tabel-tabel hubungan data baru dengan menggunakan berbagai bagian dari data yng berasal dari beebrapa tabel. Hasilnya, database relasional lebih mudah digunakan untuk bekerja dan lebih mudah dipelihara oleh para pemrogram daripada model hierarkis maupun jaringan.
Keterbatasan utama dari model relasional adalah DBMS relasional tidak dapat memproses jumlah besar transaksi bisnis secepat dan seektif informasi yang dikelola dengan model hierarkis serta jaringan, atau untuk aplikasi rumit bervolume besar, seperi yang dilakukan oleh model yang berorientasi pada objek. Kesenjangan kinerja ini telah dipersempit dengan adanya pengembangan software DBMS relasional canggih dengan perpanjangan yang berorientasi pada objek. Penggunaan software manajemen database yang ebrdasarkan pada model yang ebrorientasi pada objek dan multidimensional tumbuh dengan stabil, karena teknologi-teknologi ini menerapkan peran OLAP dan aplikasi berbasis Web yang lebih besar.

E.       Pengembangan database
Software manajemen database seperti Microsoft Access atau Lotus Approach memungkinkan para pemakai akhir untuk dengan mudah mengembangkan database yang mereka inginkan. Akan tetapi, banyak organisasi biasanya menempatkan pengendalian dari pengembangan database keseluruhan perusahaan di tangan database administrator (DBA) dan ahli database lainnya. Hal ini meningkatkan integritas dan keamanan dari database organisasi. Para pengembang database menggunakan database definition language (DDL) dalam DBMS seperti Oracle 9i atau DB2 dari IBM, untuk mengembangkan serta untuk mengubah spesifikasi database ini jika diperlukan. Informasi semacam itu dikatalogkan dan disimpan dalam sebuah database definisi serta spesifikasi datam yang disebut sebagai kamus data (data dictionary), atau tempat penyimpanan metadata (metadata respository), yang dikelola oleh software manajemen database dan dipelihara oleh DBA.
Kamus data adalah katalog atau direktori manajemen database yang berisi metadata, yaitu data mengenai data. Kamus data bergantung pada komponen software DBMS untuk mengelola database definisi data, yaitu, metadata mengenai struktur, elemen data, dan karateristik lainnya dari database organisasi. Contohnya, kamus data berisi nama dan deskripsi dari semua jenis catatan data dan hubungan merek satu sama lain, serta informasi yang menggambarkan secara umum persyaratan untuk akses dan penggunaan program apliaksi para pemakai akhir, serta pemeliharaan dan keamanan database.
Kamus data dapat diminta oleh DBA untuk melaporkan status dari aspek apa pun metadata perusahaan. DBA kemudian dapat membuat perubahan pada definisi dari elemen data yang dipilih. Bebrapa kamus data aktif (vs pasif) secara otomatis mendorong aplikasi menggunakan DBMS untuk mengakses database organisasi. Contohnya, sebuah kamus data aktif tidak akan mengizinkan program entri data untuk menggunakan definisi standar atas catatan pelanggan, atau memungkinkan seorang karyawan untuk memasukkan nama seseorang karyawan yang melebihi ukuran elemen data yang telah ditetapkan.
Mengembangkan database besar dari jenis data yang kompleks dapat merupakan tugas yang rumit. DBA dan analis desain database bekerja bersama dengan para pemakai akhir dan analis sistem untuk membuat model proses bisnis dan data yang mereka butuhkan. Kemudian, mereka menetapkan (1) definisi data apa yang harus dimasukkan dalam database, dan (2) struktur atau hubungan apa yang harus ada di antara berbagai elemen data.
Pengembangan database melibatkan aktivitas perencanaan data dan desain database. Model-model data yang mendukung proses bisnis digunakan untuk mengembangkan database yang memenuhi kebutuhan informasi para pemakainya. 


F.       Perencanaan Data dan Desain Database
Seperti yang diilustrasikan pada gambar diatas, pengembangan database dapat dimulai dengan proses perencanaan data dari atas ke bawah. DBA dan para desainer bekerja dengan manajemen pemakai akhir dalam perusahaan untuk mengembangkan model perusahaan yang mendefinisikan proses bisnis dasar dari perusahaan. Kemudian, mereka menetapkan kebutuhan informasi daripara pemakai akhir dalam proses bisnis, seperti proses pembelian/penerimaan yang dimiliki semua bisnis.
Selanjutnya, para pemakai akhir harus mengidentifikasi elemen-elemen data utama yang dibutuhkan untuk melakukan aktiviats bisnis tertentu mereka. Hal ini sering kali melibatkan entity relationship diagram (ERD) yangmembuat model berbagai hubungan antarbanyak entitas yang terlibat dalam proses pembelian/penerimaan. Para pemakai akhir dan pendesain database dapat menggunakan manajemen database atau software pemodelan bisnis untuk membantu mereka mengembangkan model ERD untuk proses pembelian/penerimaan. Hal ini akan membantu untuk mengidentifikasi data pemasok dan produk apa yang dibutuhkan untuk mengotomatisasi proses pembelian/penerimaan serta bisnis lainnya dengan menggunakan software manajemen sumber daya perusahaan (enterprise resource planning----ERP) atau rantai pasokan manajemen (supply chain management---SCM).
Tampilan pemakai semacam itu adalah bagian utama dalam proses pemodelan data dengan hubungan antarelemen data diidentifikasi. Setiap model data mendefinisikan hubungan logis antarelemen data, yang dibutuhkan untuk mendukung proses bisnis dasar. Contohnya, dapatkan seorang pemasok memberikan lebih dari jenis produk pada kita? Dapatkan seorang karyawan memiliki beberapa tingkat pembayaran atau ditugaskan ke beberapa kelompok kerja proyek?
Menjawab pertanyaan semacam itu akan mengidentifikasi hubungan data yang harus disajikan dalam model data yang mendukung proses bisnis. Model-model data ini kemudian bertindak sebagai kerangka kerja logis (disebut sebagai skema dan subskema) yang akan mendasari desain fisik databasedan pengembangan program aplikasi untuk mendukung proses bisnis organisasi. Sebuah skema adalah pandangan logis keseluruhan antarelemen data dalam sebuah database, smentara subskema adalah tampilan logis dari hubungan data yang dibutuhkan untuk mendukung program apliaksi pemakai akhir tertentu, yang akan mengakses database tersebut.

G.      Jenis-jenis Database
Perkembangan berkelanjutan dalam teknologi informasi dan aplikasi bisnisnya telah menghasilkan evolusi dari beberapa jenis database utama. Gambar berikut mengilustrasikan beberapa kategori konseptual utama dari database yang dapat ditemukan dalam banyak organisasi. Mari kita lihat sejenak beberapa jenis database.
1.    Database Operasional
Database operasional menyimpan data terinci yang dibutuhkan untuk mendukung proses bisnisdan operasi dari suatu perusahaan. Database operasional juga disebut sebagai subject area database (SADB), database transaksi (transaction database), dan database produksi (production database). Contoh-contohnya adalah database pelanggan, database sumber daya manusia, database persediaan, dan database-database lainnya yang berisi data yang dihasilkan melalui operasi bisnis. Contohnya, database sumber daya manusia seperti yang diperlihatkan dalam Gambar berikut akan meliputi data yang mengidentifikasikan setiap karyawan dan jam kerja mereka, kompensasi, tunjangan, penilaian kinerja, pelatihan dan status perkembangan, serta data lainnya yang terkait dengan sumber daya manusia. Gambar berikut mengilustrasikan beberapa dari database operasional umum yang dapat dibuat dan dikelola untuk usaha kecil dengan menggunakan software manajemen Microsoft Access.
2.    Database Terdistribusi
Banyak organisasi mereplikasi dan mendistribusikan berbagai kopi atau bagian dari database ke server jaringan dalam berbagai situs. Database terdistribusi (distributed database) ini dapat bertempat dalam server jaringan di World Wide Web, di intranet dan ekstranet perusahaan, atau di jaringan perusahaan lain. Database terdistribusi dapat berupa kopi dari database operasional atau analitis, database hipermedia atau diskusi, atau jenis database lainnya. Replikasi dan distribusi dari database dilakukan untuk meningkatkan kinerja database pada situs Web pemakai akhir. Memastikan bahwa data dalam database terdistribusi sebuah organisasi secara konsisten dan bersama-sama diperbarui, adalah tantangan utama dari manajemen database terdistribusi.
3.    Database Eksternal
Akses ke informasi yang kaya dari database eksternal tersedia secara gratis dari berbagai layanan komersial online, dan dengan atau tanpa biaya dari banyak sumber di World Wide Web. Data tersedia dalam bentuk statistik mengenai aktivitas ekonomi dan demografis dari bank statistik. Atau, Anda dapat melihat atau melakukan download berbagi abstraksi atau kopi lengkap dari ratusan surat kabar, majalah, newsletter, makalah penelitian, dan bahan lain yang dipublikasikan serta jurnal dari database bibliorafis dan teks penuh. Komponen-komponen sistem informasi berbasis Web yang meliputi penjelajah Web (Web browser), server, dan database
4.    Database Hipermedia
Perumbuhan yang cepat dari situs Web di Internet dan intranet serta ekstranet perusahaan, telah secara dramatis meningkatkan penggunaan database dokumen hypertext dan hipermedia. Sebuah situs Web menyimpan informasi semacam ini dalam database hipermedia yang terdiri dari berbagai halaman hyperlink dari multimedia (teks, grafik, dan gambar fotografi,klip video, segmen audio, dan lainlain). Gambar tersebut di atas menunjukkan cara bagaimana Anda dapat menggunakan penjelajah Web pada PC klien Anda untuk berhubungan dengan server jaringan Web. Server ini menjalankan software server Web untuk mengakses dan mentransfer halaman-halaman Web yang Anda minta. Situs Web yang diilustrasikan dalam gambar tersebut menggunakan database hipermedia yang terdiri dari isi halaman Web yang dideskripsikan melalui kode HTML (Hypertext Markup Language) atau etiket, file gambar, file video dan audio XML (Extended Markup Language). Software bertindak sebagai sistem manajemen database untuk mengelola pemindahan berbagai file hipermedia untuk dilakukan download oleh plug-ins multimedia dalam penjelajah Web Anda.

H.      Gudang Data dan Penambangan Data
Gudang data menyimpan ebrbagai data yang telah diekstraksi dari berbagai database operasional, eksternal, dan database lainnya dari sebuah organisasi. Itu adalah sumber pusat dari data yang telah dibersihkan, diubah, dan dikatalogkan agar mereka dapat dipakai oleh para manajer dan praktisi bisnis lainnya untuk penambangan data, pemrosesan analitis online. Dan analisis bisnis bentuk lainnya, riset pasar, dan untuk pendukung keputusan. Gudang data dapat dibagi kembali menjadi data mart, yang berisi rangkaian kecil data dari gudang data yang berfokus pada aspek-aspek tertentu dari suatu perusahaan, seperti departemen atau sebuah proses bisnis.
Gambar berikut mengilustrasikan berbagai komponen sistem gudang data yang lengkap. Perhatikan bagaimana data dari berbagai database operasional dan eksternal dikumpulkan, dibersihkan, dan diubah menjadi data yang dapat digunakan dengan lebih baik untuk analisis. Proses perolehan ini dapat meliputi berbagai aktivitas, seperti konsolidasi data dari beberapasumber, penyaringan data yang tidak diinginkan, perbaikan data yang salah, mengubah data menjadi elemen data yang baru, serta menggabungkan data menjadi rangkaian kecil data yang baru. Data ini kemudian akan disimpan dalam gudang data perusahaan, yang kemudian dapat dipindahkan ke dalam data mart atau ke gudang data analitis (analytical data store) yang menyimpan data dalam bentuk yang lebih berguna untuk beberapa jenis analisis. Metadata (data yang mendefinisikan data dalam gudang data) disimpan dalam tempat penyimpanan metadata dan dikatalogkan berdasarkan direktori metadata. Terakhir, berbagai alat software analitis dapat diberikan untuk permintaan, pelaporan, penambangan, dan penganalisisan data untuk dikirim melalui sistem Web Internet serta intranet ke para pemakai akhir dalam bidang bisnis.


Gudang data dan rangkaian data mart-nya menyimpan data yang telah diekstraksi dari ebrbagai database operasional untuk berbagai aplikasi analisi bisnis, riset pasar, pendukung keputusan, dan penambangan data.
 
I.         Penambangan Data
Penambangan data (data mining) adalah penggunaan utama dari database dalam gudang data. Dalam penambangan data, data di suatu gudang data dianalisis untuk mengungkapkan pola dan tren tersembunyi dalam aktivitas bisnis yang telah lewat. Hal ini dapat digunakan untuk membantu para manajer membuat keputusan mengenai berbagai perubahan strategis dalam operasi bisnis untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dalam pasar.
Penambangan data dapat menemukan hubungan, pola dan tren baru dalam data bisnis yang berjumlah besar (sering kali ukurannya mencapai beberapa Terabyte data), yang disimpan dalam gudang data. Software penambangan data menggunakan algoritma pengenalan pola yang canggih, serta berbagai teknik matematis dan statistis, untuk menyelidiki gunungan data agar dapat mengekstraksi infomasi bisnis strategis yang sebelumnya belum diketahui. Contohnya, banyak perusahaan menggunakan penambangan data untuk:
-       Melakukan “analisis berbasis pasar” agar dapat mengidentifikasi berbagai paket produk.
-       Menemukan akar dari masalah kualitasatau produksi.
-       Mencegah penurunan pelanggan dan untuk mendapat pelanggan baru.
-       Penjualan lintas pelanggan yang telah ada.
-       Mendapat gambaran mengenai pelanggan dengan lebih akurat

J.        Pendekatan Manajemen Database
Pendekatan pemrosesan file digantikan oleh pendekatan manajemen database sebagai dasar dari metode modern dari pengelolaan data organisasi. Pendekatan manajemen data mengonsolidasi catatan data yang sebelumnya berada dalam file-file terpisah menjadi database yang dapat diakses oleh banyak program aplikasi yang berbeda. Selain itu, database managemnet system (DMBS) berfungsi sebagai interface software antara pemakai dan database. Hal ini membantu para pemakai untuk dengan mudah mengakses data dalam database untuk mengendalikan bagaimana database dibuat, diteliti, dan dipelihara untuk memberi informasi yang dibutuhkan oleh para pemakai akhir.
Contohnya, catatan pelanggan dan data umum lainnya yang dibutuhkan untuk beberapa aplikasi berbeda dalam kegiatan perbankan, seperti pemrosesan cek, sistem teller otomatis, kartu kredit bank, rekening tabungan, dan cicilan pinjaman. Data-data ini dapat dikonsolidasikan ke dalam database pelanggan umum, daripada disimpan dalam file-file terpisah untuk setiap aplikasi tersebut.

K.      Database Management Software
Database management system (DBMS) adalah software utama dalam pendekatan manajemen database, karena software tersebut mengendalikan pembuatan, pemeliharaan, dan penggunaan database organisasi dan pemakai akhir. Seperti yang kita lihat dalam gambar berikut paket manajemen database mikrokomputer seperti Microsoft Access, Lotus Approach, atau Corel paradox, memungkinkan Anda untuk mempersiapkan dan mengelola database pada PC, server jaringan, atau World Wide Web. Di dalam sistem mainframe dan computer server, sistem manajemen database adalah paket software sistem yang penting untuk mengendalikan pengembangan, penggunaan, dan pemeliharaan database dari komputer pemakai dalam organisasi. Contoh darimainframe dan versi server terkenal untuk software DBMS adalah DB2 Universal Database dari IBM, Oracle 9i dari Oracle Corporation, dan MySql, sebuah DBMS sumber terbuka yang terkenal.
Tiga fungsi dasar dari sistem manajemen database adalah (1) untuk membuat database baru dan aplikasi database, (2) memelihara kualitas data dalam database organisasi, dan (3) menggunakan database organisasi untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh para pemakai akhir.
Pengembangan database melibatkan penetapan dan pengaturan isi, hubungan, dan struktur dari data yang dibutuhkan untuk membangun database. Pengembangan aplikasi database melibatkan penggunaan DBMS untuk mengembangkan prototipe dari fitur query, formulir, laporan, dan halaman Web untuk aplikasi bisnis yang diusulkan. Pemeliharaan database melibatkan penggunaan sistem pemrosesan transaksi dan alat lainnya untuk menambahkan, menghapus, memperbarui, dan memperbaiki data dalam database. Penggunaan utama dari database oleh pemakai akhir melibatkan penggunaan kemampuan penyelidikan database oleh pemakai akhir melibatkan penggunaan kemampuan penyelidikan database dari DBMS untuk mengakses data dalam sebuah database agar secara selektif menarik dan menampilkan informasi serta menghasilkan laporan, formulir dan dokumen lainnya.
Komponen dan fungsi DBMS yang umum diringkas dalam gambar berikut:


Tiga penggunaan utama dari software DBMS adalah untuk membuat, memelihara, dan menggunakan database organisasi.

 
 
L.       Penyelidikan Database
Kemampuan penyelidikan database adalah manfaat utama dari pendekatan manajemen database. Para pemakai akhir dapat menggunakan DbMS untuk menanyakan informasi dari database dengan menggunakan fitur permintaan (query) atau pembuat laporan (report generator). Mereka dapat menerima respons cepat dalam bentuk tampilan video atau laporan tercetak. Tidak dibutuhkan pemrograman yang sulit. Fitur bahasa permintaan memungkinkan Anda untuk dengan mudah mendapatkan respons segera atas permintaan khusus: anda hanya perlu mengetik beberapa permintaan singkat. Fitur pembuat laporan memungkinkan Anda untuk dengan cepat menentukan format laporan untuk informasi yang ingin Anda tampilkan sebagai laporan. Gambar berikut mengilustrasikan penggunaan pembuat laporan dalam DBMS.
SQL Query, SQL, atau Structured Query Language, adalah bahasa permintaan standar internasional yang dapat ditemukan dalam banyak software DBMS. Bentuk dasar dari query SQL adalah: SELECT…FROM…WHERE.
Setelah SELECT Anda mendaftar field data yang Anda ingin tarik datanya. Setelah FROM, Anda mendaftar file atau tabel tempat data harus ditarik. Setelah WHERE Anda menetukan kondisi yang membatasi pencarian ke hanya catatan data yang Anda inginkan. Gambar tersebut membandingkan SQL query dengan permintaan dalam bahasa natural untuk informasi pesanan pelanggan.
Permintaan Grafis dan natural. Banyak pemakai akhir (dan ahli SI) yang memiliki kesulitan untuk dengan benar memfrasekan SQL dan permintaan bahasa untuk database yang lainnya.Jadi, sebagian besar software manajemen database untuk pemakai akhir menawarkan GUI (graphical user interface) dengan metode tunjuk dan klik, yang lebih mudah untuk digunakan dan diterjemahkan oleh siftware ke dalam perintah SQL. Software-software lainnya yang tersedia menggunakan pernyataan permintaan dengan bahasa natural yang hampir sama dengan percakapan berbahasa Inggris (atau bahasa lain) nampak dalam gambar berikut.
Membandingkan permintaan dalam bahasa natural dengan SQL query
 

M.     Pemeliharaan Database
Proses pemeliharaan database dicapai dengan sistem pemrosesan transaksi dan aplikasi pemakai akhir lainnya, dengan bantuan dari DBMS. Para pemakai akhir dan ahli informasi juga dapat menggunakan berbagai utilitas yang diberikan oleh DBMS untuk pemeliharaan database. Database suatu organisasi perlu diperbarui secara terus-meenrus untuk mencerminkan transaksi bisnis yang baru (seperti penjualan yang dilakukan, produk yang dihasilkan, atau persediaan yang dikirimkan) serta berbagai kegiatan lainnya. Perubahan lain-lainnya juga harus dilakukan untuk memperbarui dan memperbaiki data dalam database.

N.      Pengembangan Aplikasi
Software DBMS juga memainkan peranan penting dalam pengembangan aplikasi. Para pemakai akhir, analis sistem, dan pengembang aplikasi lainnya dapat menggunakan bahasa pemrograman internal 4GL serta alat pengembangan software bawaan dalam banyak software DBMS untuk mengembangkan program aplikasi khusus. Contohnya, Anda dapat menggunakan DBMS untuk dengan mudah mengembangkan tampilan entri data, form, laporan, atau halaman Web dari aplikasi bisnis yang mengakses database perusahaan untuk mencari serta memperbarui data yang dibutuhkannya. DBMS juga membuat pekerjaan pengembang software aplikasi menjadi lebih mudah, karena mereka tidak perlu mengembangkan prosedur penanganan data terinci dengan menggunakan bahasa pemrograman konvensional setiap kali mereka menulis sebuah program. Sebagai gantinya, mereka dapat memasukkan berbagai fitur seperti berbagai pernyataan data menipulation language (DML) dalam software mereka yang membutuhkan DBMS untuk melakukan aktivitas penanganan data yang dibutuhkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar